Kompak.id, Samarinda – Memasuki periode kedua kepemimpinan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, pembangunan infrastruktur di kota ini menjadi sorotan. Sejumlah proyek besar yang telah dikerjakan dinilai membawa perubahan signifikan, namun masih ada tantangan yang harus dihadapi ke depan.
Salah satu proyek yang mencuri perhatian adalah Teras Samarinda, yang kini menjadi ikon baru kota. Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Romadhony Putra Pratama menilai, pembangunan Teras Samarinda mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Menurutnya, konsep modern yang dihadirkan memberikan nilai tambah bagi kota.
“Keberadaan Teras Samarinda mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Ini menunjukkan bagaimana kepemimpinan Wali Kota dan jajaran mampu menghadirkan ruang publik yang nyaman dan berkelas dalam waktu yang cukup singkat,” ujarnya.
Selain itu, proyek Terowongan Samarinda yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, juga menjadi fokus pembangunan. Infrastruktur ini bertujuan mengurai kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata. Romadhony mendukung percepatan penyelesaian proyek tersebut agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat.
“Masih ada beberapa kendala teknis di kawasan Samarinda Ilir, yang kebetulan merupakan daerah pemilihan saya. Saya berharap permasalahan ini dapat segera terselesaikan agar proyek ini bisa difungsikan secara optimal,” tambahnya.
Meski pembangunan infrastruktur terus berkembang, penanganan banjir tetap menjadi tantangan utama. Romadhony menegaskan, proyek pengendalian banjir harus menjadi prioritas dalam periode kepemimpinan yang baru ini, mengingat beberapa titik di kota masih mengalami genangan besar.
Pembangunan di Samarinda juga tidak hanya mengandalkan anggaran daerah, tetapi turut mendapat dukungan dari bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Sinergi antara Pemkot dan Pemprov dinilai menjadi faktor kunci dalam percepatan realisasi proyek strategis yang berdampak langsung pada masyarakat.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama adalah revitalisasi Sungai Karang Mumus (SKM), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus mengurangi risiko banjir di Samarinda.
“Revitalisasi SKM adalah proyek krusial untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan mengurangi dampak banjir. Masyarakat perlu memberikan waktu agar visi besar ini bisa terwujud, sehingga Samarinda dapat berkembang menjadi kota yang lebih baik,” tutupnya.